PEMBANGUNAN EKONOMI
A. UMUM
Pembangunan ekonomi pada hakekatnya merupakan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat. Pelaksanaan pembangunan ekonomi didasarkan pada sistem ekonomi kerakyatan dan pengembangan sektor unggulan, terutama yang banyak menyerap tenaga kerja dan berorentasi pada ekspor yang didukung dengan peningkatan kemampuan sumber daya manusia dan teknologi untuk memperkuat landasan pembangunan yang berkelanjutan dan meningkatkan daya saing serta berorientasi pada globalisasi ekonomi.
Sehubungan dengan hal tersebut, pembangunan bidang ekonomi yang berkelanjutan akan ditekankan untuk penanggulangan permasalahan : lemahnya daya saing produk-produk lokal, lemahnya akses pasar baik regional dan internasional serta terbatasnya jaringan pasar, ketergantungan terhadap bahan baku import, industri-industri kecil dan menengah belum mempunyai standart baku mutu yang dipersyaratkan oleh pasar internasional, lemahnya akses ke lembaga pembiayaan, sistem distribusi yang terlalu panjang. Permasalah lainnya adalah berkurangnya minat investor dan masih terjadinya ekonomi biaya tinggi pada awal investasi .
Dalam pengembangan dunia usaha permasalahan yang timbul adalah belum efektifnya sistem kemitraan antara unit usaha kecil, menengah (UKM), dan koperasi dengan pengusaha besar serta BUMD, serta lembaga pembiayaan. Keberpihakan kepada UKM dan Koperasi masih terbatas pada retorika dan program pemerintah tetapi belum diaplikasikan secara nyata. Faktor kemampuan sumber daya manusia yang tersedia dalam bidang UKM dan Koperasi juga masih menjadi hambatan.
Untuk pertanian permasalahan yang ada berupa belum berkembangnya dan belum optimalnnya penanganan asset-asset agrobisnis dan agroindustri, terbatasnya modal yang dimiliki petani serta penerapan dan pengembangan teknologi pertanian belum optimal. Bagi pertanian pangan persoalan yang ada adalah berubahnya fungsi lahan pertanian produktif menjadi lahan non pertanian, hal ini menyebabkan berkurangnya lahan pertanian dan mahalnya biaya produksi pertanian yang berdampak pada menurunnya produksi pertanian dan pendapatan petani.
Permasalahan yang ada pada sub bidang pariwisata adalah kurangnya promosi, sedangkan promosi yang dilaksanakan kurang koodinatif dan kurang terfokus serta tidak konsisten. Bidang ini juga belum memiliki jaringan industri pariwisata. Penggarapan produk-produk wisata dan paket atraksi wisata kurang variatif. Disamping itu potensi wisata belum dikembangkan secara maksimal terutama wisata alamnya, bahkan banyak potensi wisata yang tergusur oleh kepentingan lain. Di sisi lain perencanaan dan pengelolaan pariwisata belum optimal dan belum terkoordinasikan secara mantap serta belum mengacu pada paradigma baru tentang pengembangan pariwisata yang didalamnya mengandung unsur keterlibatan masyarakat. Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang kepariwisataan menambah pernasalahan yang ada di sub bidang pariwisata.
Pengembangan sub bidang perikanan dan kelautan masih mengalami kendala, hal ini disebabkan oleh terbatasnya kemampuan sumber daya manusia dalam menyerap dan memanfaatkan tehnologi penangkapan ikan, budidaya, serta pengolahan pasca panen di bidang perikanan dan kelautan. Permasalahan yang tidak kalah penting adalah lemahnya manajemen dibidang permodalan dan pemasaran, serta belum tersedianya tempat pelabuhan ikan secara terpadu.
B. PEMBANGUNAN PERDAGANGAN DAN INDUSTRI
Perdagangan dan industri merupakan pembangunan ekonomi yang mempunyai posisi strategis dan berperan mendorong pemerataan kesempatan berusaha, kesempatan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat. Oleh sebab itu, pengembangan bidang ini perlu mendapatkan perhatian yang serius.
1. Arah Kebijakan
Kebijakan pembangunan Perdagangan dan Industri diarahkan untuk menumbuhkembangkan dengan mengutamakan industri kecil dan menengah yang meliputi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan sumberdaya manusia, penyerapan dan penerapan tehnologi produksi dan kemasan, penguatan permodalan dan akses pasar, pemanfaatan bahan baku lokal, serta belum dikembangkannya sentra-sentra produksi sesuai dengan kawasan unggulan. Disamping itu kebijakan ini juga diarahkan pada upaya untuk mengurangi ekonomi biaya tinggi, memperpendek jalur distribusi barang dan jasa, peningkatan informasi pasar, peningkatan prasarana, penciptaan keunggulan kompetitif, serta perlindungan konsumen dalam menghadapi persaingan global.
2. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Perdagangan dan Industri
Tujuan dari pembangunan di sub bidang perdagangan dan industri adalah tersediannya barang dan jasa yang terjangkau oleh daya beli masyarakat, terciptanya struktur industri yang kokoh terutama home industri (industri rumah tangga) serta industri kecil dan menengah.
Sasaran pembangunan industri dan perdagangan adalah kelancaran proses produksi, pemasaran, menekan laju inflasi dan tercukupinya kebutuhan pokok masyarakat. Sasaran lainya adalah untuk memperkuat permodalan dan ketersediaan bahan baku terutama pada home industri, industri menegah dan kecil, menata kawasan industri, deregulasi perijinan, mengembangkan dan menerapkan tehnologi yang ramah lingkungan, meningkatkan prasarana industri dan perdagangan serta menciptakan iklim yang kondusif bagi investor dan ketenagakerjaan.
3. Program Pembangunan
Program pembangunan sub bidang ini meliputi :
a. Program pengembangan perdagangan dan sistem distribusi
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan dan memperlancar distribusi barang dan jasa, sehingga dapat menstabilkan harga serta mengurangi ekonomi biaya tinggi yang menghambat pengembangan investasi melalui perluasan basis kegiatan distribusi barang ke seluruh pasar, peningkatan partisipasi dunia usaha dan masyarakat dalam penyediaan informasi pasar.
b. Program peningkatan ekspor
Maksud dari program ini adalah untuk meningkatkan volume, kontinuitas, kualitas produk yang memenuhi standar pasar internasional dengan kemampuan daya saing yang tinggi, serta memperluas akses dan jaringan pasar global selain itu program ini dimaksudkan untuk meningkatkan ketepatan pemenuhan permintaan melalui peningkatan promosi ekspor ke luar negeri, memperlancar distribusi bahan baku dan produk ekspor dan meningkatkan diplomasi perdagangan ke luar negeri.
c. Program pengembangan industri .
Penguatan industri, terutama industri kecil dan menengah sebagai wujud pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang memberi ruang bagi kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat kecil melalui identifikasi kelompok industri yang ada dan yang sedang berkembang, identifikasi potensi unggulan daerah, pengembangan daya saing kelompok industri dan peningkatan akses informasi teknologi serta penerpan deregulasi perijinan.
d. Program peningkatan kemampuan teknologi
Program ini dimaksudkan untuk penyerapan dan penerapan teknologi budidaya, produksi dan kemasan untuk meningkatkan daya saing komoditi andalan di pasaran meal. Kegiatan utama program ini adalah melakukan rekayasa pengembangan teknologi, mengadakan lomba penciptaan teknologi, pengadaan buku-buku teknologi mutakhir, melakukan kerjasama antar institusi pengembangan teknologi.
e. Program Peningkatan Prasarana industri dan perdagangan
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas prasarana industri dan perdagangan dalam upaya menghadapai persaingan global melalui peningkatan, pembangunan sarana dan prasarana industri dan perdagangan antara lain pengembangan semarang trade center, pusat perdagangan industri.
f. Program Peningkatan Perlindungan Konsumen.
Program ini dimaksudkan untuk memberikan perlindungan konsumen atas barang dan jasa yang beredar di pasar serta meningkatkan perlindungan, hak dan kewajiban konsumen melalui penguatan jaringan kerjasama lembaga independen dalam rangka pengawasan kualitas produk, menumbuhkembangkan kesdadaran masyarakat akan hak sebagai konsumen.
C. PEMBANGUNAN PERTANIAN
1. Arah Kebijakan
Kebijakan pembangunan pertanian diarahkan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan petani melalui optimalisasi pemanfaatan sumberdaya dengan tetap memperhatikan kelestariannya. Kebijakan lainnya untuk peningkatan kualitas SDM pertanian melalui pengembangan wawasan pola pikir, pengetahuan dan ketrampilan mengenai budidaya pertanian serta membantu memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.
2. Tujuan dan Sasaran
Pembangunan pertanian ditujukan untuk : (a) meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani; (b) membuka lapangan kerja dan kesempatan berusaha bagi masyarakat; (c) meningkatkan kemandirian petani; (d) meningkatkan produksi pertanian untuk membantu pemenuhan gizi masyarakat dan penyediaan bahan baku industri.
Sehubungan dengan tujuan di atas maka sasaran pembangunan pertanian adalah: (a) mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya domestik berupa lahan, air, perairan, plasma nutfah, dan tenaga kerja; (b) meningkatkan spektrum sistem pembangunan pertanian melalui diversifikasi teknologi, sumberdaya, produksi, dan konsumsi; (c) meningkatkan penerapan rekayasa teknologi pertanian spesifik lokal dan tepat guna, baik dari lembaga penelitian pemerintah maupun swasta; (d) mengembangkan sistem agribisnis.
3. Program Pembangunan
a. Program Ketahanan Pangan
Program ini dimaksudkan untuk membantu ketersediaan pangan melalui intensifikasi, diversifikasi dan rehabilitasi pertanian. meningkatkan keanekaragaman tanaman pangan dan non pangan yang meliputi identifikasi tanaman yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, pengembangan budi daya tanaman, pemanfaat lahan kritis sebagai konsevarsi lahan dan peningkatan produktivitas.
b. Pengembangan agribisnis dan agro industri
Program ini dimaksudkan untuk : (a) mengembangkan agribisnis meliputi pertanian tanaman pangan, perikanan , perkebunan, dan peternakan yang berwawasan lingkungan guna meningkatkan nilai tambah dan daya saing hasil pertanian (Mangkang sebagai pilot project ); (b) mendayagunakan sumber daya pertanian; (c) meningkatkan pendapatan petani melalui pengembangan agrobisnis dan pendayagunaan sumberdaya pertanian.
c. Pengembangan sumberdaya, sarana dan prasarana
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan aktivitas pertanian, meningkatkan pendapatan petani dan pembangunan pertanian berkelanjutan melalui : pengembangkan bibit/benih, perlindungan tanaman pangan dan perkebunan, ternak dan perikanan, pemberdayaan petani, pemanfaatan teknologi pertanian serta pengembangan jaringan irigasi .
D. PEMBANGUNAN KOPERASI ,USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) DAN DUNIA USAHA
1. Arah Kebijakan
Arah kebijakan ini adalah mewujudkan sistem ekonomi kerakyatan dengan pengembangan koperasi dan dunia usaha terutama usaha kecil dan menengah, memperluas peluang kerja dan pengembangan kerjasama strategis antar pelaku usaha, serta meningkatkan investasi.
2. Tujuan dan sasaran
Tujuan pengembangan dunia usaha adalah terwujudnya kemandirian pengusaha khususnya pengusaha kecil, menengah dan koperasi yang mampu menggerakkan perekonomian daerah. Sedangkan sasaran program ini adalah ; (a) mengembangkan dunia usaha yang menghasilkan barang dan jasa; (b) memperluas kesempatan kerja; (c) meningkatnya investasi daerah.
3. Program Pembangunan
a. Program pengembangan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Program ini dimaksudkan untuk mengembangkan lembaga koperasi, usaha kecil dan menengah agar dapat mandiri dan dapat menjadi wadah dalam pengembangan berusaha, membuka lapangan kerja dan memperjuangkan kepentingan anggotanya, melalui pembinaan dan pemberdayaan, peningkatan sistem jaringan kerjasama koperasi / UKM serta peningkatan penerapan tekhnologi tepat guna melalui pengembangan institusi, penguatan akses modal, pembentukan dan penguatan jaringan kerjasama, mempermudah akses informasi pasar, bahan baku dan teknologi.
b. Program pengembangan dunia usaha
Program ini bertujuan untuk memperkuat terwujudnya ekonomi kerakyatan dengan meningkatkan kemampuan volume dan kontinuitas produksi, akses modal, serta jaringan pasar. Disamping itu program ini juga bermaksud untuk mendorong tumbuhnya aktivitas perekonomian dengan membuka peluang investasi melalui, deregulasi perijinan, penciptaan sentra-sentra dan fasilitas industri perdagangan, membuka akses permodalan serta pengembangan sikap mental kewirausahaan masyarakat, yang pada akhirnya memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat.
E. PEMBANGUNAN PARIWISATA
1. Arah Kebijakan
Semarang sebagai ibu kota propinsi Jawa Tengah, merupakan pusat pemerintahan dan pusat aktivitas perdagangan dan jasa. Sebagai pusat pemerintahan Semarang mempunyai fasilitas infrastruktur pariwisata yang cukup memadai, mudah diakses lewat darat, laut dan udara. Di samping itu Kota semarang juga memiliki obyek wisata yang bervariasi, baik wisata budaya maupun alam, yang didukung oleh faktor keamanan yang kondusif.
Dengan kondisi seperti tersebut diatas, maka kebijakan pembangunan pariwisata di arahkan untuk pengembangan dan pemanfaatan potensi-potensi wisata secara maksimal baik wisata bahari maupun wisata alam, peningkatan manajemen pengelolaan pariwisata serta peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang kepariwisataan.
2. Tujuan dan Sasaran
Tujuan pembangunan pariwisata diantaranya adalah meningkatkan daya tarik Kota Semarang sebagai kota tujuan wisata baik wisman maupun wisnus, sedangkan sasarannya adalah mengembangkan potensi kepariwisataan melalui perencanaan terpadu, pengembangan promosi serta peningkatan profesionalisme sumber daya manusia kepariwisataan. Di samping itu hal esensial yang kiranya segera mendapat perhatian adalah pengembangan sarana dan prasarana pariwisata beserta sarana penunjang yang lain. sasaran lainnya adalah pengembangan sarana penunjang kepariwisataan dan memperkuat jaringan kerjasama kepariwisataan.
3. Program Pembangunan
a. Program Pembangunan dan Pengembangan obyek-obyek wisata
Program ini adalah untuk menggali dan mengembangkan potensi-potensi wisata melalui peningkatan kualitas produk berupa pengembangan obyek wisata, atraksi wisata dan jasa pariwisata.
b. Program pengelolaan pariwisata
Maksud dari program ini adalah untuk mengoptimalkan aset-aset wisata secara terpadu melalui pengembangan jaringan kerjasama dan menejerial pariwisata.
c. Program pengembangan promosi dan pemasaran pariwisata
Program ini bertujuan meningkatkan daya tarik kunjungan wisatawan manca negara (wisman) serta wisatawan nusantara (wisnus) terhadap atraksi dan obyek wisata dengan menerapkan pola promosi dan pemasaran yang tepat serta peningkatan kerjasama bilateral bidang kepariwisataan melalui promosi pariwisata lewat media elektronik dan media cetak serta duta wisata.
F. PEMBANGUNAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
1. Arah Kebijakan
Semarang sebagai kota yang mempunyai wilayah pantai, dan memiliki sumber daya air yang cukup, tetapi sumber daya tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal. Kenyataan ini merupakan tantangan yang harus dijabarkan dalam kebijakan pembangunan ke depan. Oleh karena itu pembangunan perikanan dan kelautan diarahkan pada upaya-upaya pengelolaan potensi kelautan secara optimal dan pengembangan perikanan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan melalui peningkatan Sumber Daya Manusia, pengembangan dan pemanfaatan tehnologi, pengembangan management, serta peningkatan sarana dan prasarana.
2. Tujuan dan Sasaran
Tujuan Pembangunan Perikanan dan Kelautan adalah terwujudnya pemanfaatan sumber daya perikanan dan kelautan secara optimal yang memberikan manfaat pada masyarakat dengan tetap terjaganya pelestarian lingkungan. Untuk mencapai tujuan tersebut, sasaranya adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pemberdayaan masyarakat pesisir, meningkatkan upaya eksploitasi, eksplorasi, rehabilitasi dan konservasi habitat kawasan pantai, pengembangan dan pemanfaatan tehnologi penangkapan ikan, pengolahan pasca panen dan kemasan, meningkatkan sarana dan prasarana, serta meningkatkan pemasaran yang berorientasi pada ekport.
3. Program Pembangunan.
a. Program pengembangan, penataan wilayah pantai dan kelautan
Program ini dimaksudkan dalam rangka perencanaan, penataan dan pengembangan wilayah pesisir dan kelautan guna mengembangkan potensi yang ada di wilayah tersebut dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan melalui penyusunan perencanaan detail kawasan pantai, perencanaan prasarana perikanan , perlindungan habitat pantai yang dapat melestarikan fungsi pantai dan pengembangan pemukiman nelayan.
b. Program pengembangan perikanan terpadu
Program ini dimaksudkan untuk pengembangan perikanan yang dikelola secara terpadu dengan usaha-usaha lainnya sehingga menghasilkan produk yang mempunyai nilai tambah dan dapat meningkatkan pendapatan petani ikan.
Program ini dikembangkan melalui peningkatan sarana dan prasarana termasuk didalamnya Pelabuhan Pendaratan Ikan, pengembangan dan pemanfaatan teknologi, peningkatan SDM, pelestarian lingkungan, dan pengembangan usaha perikanan.
lanjut >
Tidak ada komentar:
Posting Komentar